Senin, 31 Oktober 2011

Dilema KPU

Dilema KPU,,,,
Bergabungnya Andi nurpati ke partai demokrat menandakan runtuhnya netralitas KPU. Keruntuhan itu diidentifikasi dengan mudahnya orang-orang yang berada di KPU untuk terjun ke parpor.
Walau tiap warga negara berhak atas dipilih dan memilih, tetapi tidak logis dan sangat ambigu jika orang yang menjalankan tugas mulia sebagai pilar demokrasi tercemar virus politik jabatan. 

Andi nurpati sebanarnya bukan orang yg pertama melakukan hal tersebut, sebut saja Andi Mallaranngeng yg mengundurkan diri dari KPU di 2000 lalu membentuk Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan pd 2002, lalu masuk demokrat, Anas urbaningrum (priode KPU 2001-2005) mengundurkan diri di 8 juni 2005 yang telah lebih dahulu di pinang atau tergoda akan bujuk rayu parpor dan masuk di ketua bidang politik PD (Kompas 22 juni 2010). Dan bisa mungkin andi nurpati melihat jejak senior mereka yg telah sukses bahkan lebih dekat akan kekuasaan untuk mengikuti jejak mereka yaitu keluar dari KPU dan masuk parpor. Tapi, sungguh aneh jika andi juga masuk ke Partai Demokrat yg di sana telah ada senior-senior mereka. Apakah andi adalah orang demokrat yg senggaja di titipkan atau di susupkan untuk bs mengendalikan lembaga KPU yg bersifat netral untuk kepentingan demokrat? Dan setelah berhasil baru keluar dan kembali ke asal. KPU di unjung tanduk di mata masyarakat, kribilitasnya di ragukan kini karena ketidak adanya tindakan tegas terhadap anggota-anggota KPU yang melakukan sanksi berat atau tindakan anggota yang bisa merusak citra di KPU di mata masyarakat dan Indenpendensi KPU tercemar... lalu apa yg di cari oleh andi nurpati di partai hanya andi nurpati yang bisa menjawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar